Minggu, 29 Juni 2008

siswa yang mempunyai kasus di sekolah

Senin, 21 Nopember 2005
PR


Berita Pesta Seks di Sekolah Resahkan Dunia Pendidikan
Tempat Penjualan VCD Banyak Didatangi Warga yang Penasaran

CIANJUR, (PR).-
Dunia pendidikan di Kota Cianjur resah dan merasa risih, menyusul munculnya
pemberitaan di dua surat kabar terbitan Bandung dan Jakarta mengenai pesta
seks yang dilakukan oleh 11 orang siswa sebuah SMUN Negeri ternama di Kota
Cianjur. Hebatnya lagi, dalam beritanya disebutkan kalau pesta seks tersebut
dilakukan dalam kelas yang melibatkan seorang oknum guru dan direkam dengan
menggunakan kamera handphone dan saat ini beredar dalam bentuk VCD.

Menyusul munculnya berita yang menghebohkan tersebut, beberapa tempat
penjualan VCD dan tempat penjualan handphone di Kota Cianjur didatangi warga
yang merasa penasaran ingin melihat dan membeli VCD atau mentransfer gambar
tindakan mesum belasan oknum pelajar SLTA dan seorang guru tersebut.

"Hari ini saja, ada lebih dari lima belas orang pembeli yang datang untuk
menanyakan VCD yang berisi pesta seks dalam kelas yang dilakukan 11 orang
siswa SLTA Cianjur. Tapi, sampai saat ini saya sendiri tidak pernah
melihatnya sehingga mereka kembali lagi," ujar Iwan seorang pedagang VCD di
Jalan Raya Mangunsaro Cianjur yang ditemui, Minggu (20/11).

Saat "PR" mencoba menelusuri kebenaran berita pesta seks tersebut kepada
pihak sekolah tempat ke -11 siswa tersebut berasal, salah seorang guru di
sekolah tersebut yang juga menjadi narasumber dalam pemberitaan di dua media
yaitu Ella Lailasari, membenarkan belum lama ini pihak sekolah telah meminta
11 murid yang terdiri dari 8 siswi dan 3 siswa untuk pindah sekolah dan
seorang guru yang dikenakan sanksi administrasi.

Namun menurut Ella, tidak semua berita yang ada dalam pemberitaan di dua
media yang masih satu grup dengan sebuah media terbesar di Indonesa tersebut
benar, bahkan ada bagian cerita yang dinilai Ella mengada-ngada dan dibumbui
cerita bohong.

"Memang belum lama ini ada 11 siswa yang keluar dari sekolah dan satu guru
yang dikenakan sanksi, tapi kesalahan mereka beragam dan sama sekali tidak
terlibat dalam sebuah pesta seks yang dilakukan di ruangan kelas seperti
yang ada di pemberitaan," ujar Ella saat ditemui di rumahnya di Kompleks
Perumahan Griya Maleber Indah Cianjur, Minggu (20/11).

Menurut Ella, dari 11 siswa yang pindah tersebut ada 3 orang siswa (dua
siswi dan satu siswa) yang mengakui melakukan perbuatan mesum yaitu dengan
berciuman dan melakukan oral seks di dalam ruang kelas. Sedangkan delapan
siswa dan siswi lainnya, menurut Ella tidak ikut dalam melakukan perbuatan
tidak senonoh dalam ruang kelas, tapi mereka sebagian melakukan perbuatan
indisipliner seperti merokok dan tidak masuk sekolah. Mengenai adanya,
dugaan mereka melakukan perbuatan mesum di luar sekolah dengan menjual diri
mereka pada laki-laki hidung belang, menurut Ella itu baru sebatas dugaan
dan diperkuat oleh pengakuan para siswi tersebut saat dimintai keterangan.

"Jadi tidak ada pesta seks yang dilakukan dalam kelas oleh 11 siswa dan
seorang guru, itu berita yang sama sekali tidak benar dan mengada-ada,"
katanya.

Ella juga mengungkapkan, awalnya sekira bulan Oktober lalu pihaknya mendapat
pengaduan mengenai adanya perbuatan mesum yang dilakukan tiga orang siswa
yang terdiri dari 2 siswi dan 1 orang siswa dalam ruangan kelas.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Ella kemudian memanggil Yn (siswa kelas 2)
yang terlibat dalam perbuatan mesum tersebut. Selain melakukan tindakan
mesum, Yn juga diketahui berulang kali melakukan pelanggaran serius seperti
merokok dan tidak masuk sekolah.

"Untuk tindakan merokok kami beri nilai 50 dan untuk perbutan mesum kami
beri nilai 300, jika ada siswa yang nilai pelanggarannya lebih dari 300 maka
kami akan beri sanksi berat dengan mengembalikan mereka kepada orang
tuanya," papar Ella.

Dalam proses pemeriksaan, Yn mengakui melakukan pelanggaran berat dan siap
menerima sanksi bahkan siap untuk pindah sekolah. Namun dalam pemeriksaan
tersebut, Yn mengaku kalau pelanggaran yang dilakukan oleh dirinya juga
dilakukan oleh siswa lain. Bahkan, dalam pengakuannya Yn juga menyebutkan
selain melanggar aturan, ada rekannya sesama pelajar di sekolah yang sama
yang biasa menjual diri kepada laki-laki hidung belang.

"Kesebelas nama siswa yang berbuat pelanggaran berat itu muncul dari
pengakuan salah seorang siswa, dan sebagai seorang pengajar saya merasa
prihatin dan merasa perlu untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dan dari
pemeriksaan terhadap beberapa siswi, sebagian dari mereka ada yang mengakui
dan membenarkannya," katanya.

Saat disinggung keterlibatan oknum guru yang disebut-sebut terlibat dalam
klip adegan oral yang direkam dengan menggunakan ponsel, Ella membantahnya
dengan keras bahkan ia bersumpah tidak pernah menyebutkan hal tersebut.

"Saya tidak pernah mengatakan ada guru yang terlibat dalam perbuatan mesum
di kelas. Kalaupun ada, guru tersebut diduga mengetahui ada siswa yang
melakukan pelanggaran tapi tidak mengambil tindakan. Dan itupun baru dari
pengakuan beberapa orang siswa yang melanggar. Yang pasti, malam tadi saya
ditelefon seseorang yang mengaku wartawan dari media Jakarta dan menanyakan
soal 11 orang siswi yang melakukan pesta seks. Tapi saya membantah kabar
itu, dan entah bagaimana ceritanya tiba-tiba yang muncul di koran itu cerita
yang berbeda," kata Ella.

Sementara itu dari informasi yang diperoleh "PR", kesebelas siswa SLTA
ternama di Cianjur yang diduga melakukan pelanggaran dan sebagian melakukan
tindakan amoral tersebut adalah, Ryn siswa kelas 2, Tm siswa kelas 3, Dk
siswa kelas 2, Yn siswi kelas 2, Cn siswi kelas 2, Im siswi kelas 3, Yln
siswi kelas 2, Amy siswi kelas 1, Dt siswi kelas 2, Wd siswi kelas 3, dan
Shr siswi kelas 2. Sedangkan oknum guru yang diketahui mengetahui
pelanggaran yang dilakukan siswa tersebut adalah oknum Dd.

Terungkapnya perbuatan mesum yang dilakukan sejumlah siswa SLTA ternama di
Kota Cianjur tersebut, berawal ketika dua orang siswa, diduga melakukan
perbuatan mesum di dalam kelas. Kedua siswa dan siswi tersebut yang
belakangan diketahui bernama Yn dan Dk, diduga melakukan perbutan mesum
dengan berciuman dan melakukan oral seks dalam ruang kelas. Ada informasi,
adegan mesum yang mereka lakukan sempat direkam dengan menggunakan kamera
handphone.

Rekaman mesum kedua pelajar SLTA inilah yang kemudian ramai menjadi bahan
pergunjingan di kalangan pelajar. Hal ini pula yang diduga menjadi awal dari
terungkapnya kasus amoral di kalangan pelajar sebuah sekolah ternama di Kota
Cianjur tersebut. Pasalnya, tindakan mesum mereka ini tercium oleh beberapa
orang guru yang kemudian memanggil dan meminta keterangan mereka. Dari mulut
merekalah akhirnya muncul sembilan nama siswa lainnya yang diduga melakukan
sejumlah pelanggaran disiplin, seks bebas dan penyalahgunaan narkoba. Bahkan
di antara mereka di-kabarkan ada yang mempunyai profesi menjadi pemuas seks
laki-laki hidung belang. (A-104)***
.."